Satu Jalan Lurus dalam Beragam Episode

 Media sosial membuat kita lebih mudah mengintip jalan hidup orang lain, meski tak melulu apa yang ditampilkan mewakili kehidupannya. Kita bisa tahu orang sedang apa, bagaimana kesibukannya, apa yang telah diraihnya, bagaimana orang-orang sekitarnya, seperti apa lingkungan tinggalnya, dan masih banyak hal lagi yang bisa kita ketahui hanya dari medsos seseorang.

Selain lewat medsos, kita juga kerap mengetahui kisah hidup orang lain melalui curhatan atau obrolan. Nyatanya, setiap orang punya jalan ceritanya masing, dan satu hal yang pasti: kebahagian dan kesedihan, kemudahan dan kesulitan, pasti datang silih berganti. 

Kadang yang tampak pada kehidupan seseorang terlihat selalu senang, terpenuhi segala kebutuhannya, tercapai segala yang diimpikannya, keluarganya harmonis, dikenal banyak orang, pendidikannya tinggi, kariernya cemerlang, pasangan dan anaknya tampak memukau, dan sebagainya. Tapi kita tak pernah tahu apa yang telah Allah ambil darinya. Kita tak pernah tahu, kesulitan apa yang telah Allah timpakan padanya. Kita tak pernah tahu sedekat apa hatinya dengan Tuhannya. Kita tak pernah tahu bagaimana kondisi hatinya. 

Ada pula yang tampak serba kekurangan, fisiknya memiliki keterbatasan, hidupnya sebatang kara, tak punya kesempatan duduk di bangku sekolah, apalagi punya karier yang mapan, pasangan dan anak pun tampak menyedihkan, tapi sungguh itu hanya apa yang tampak secara kasat mata. Kita tak pernah tahu, bisa jadi Allah lebih memuliakannya karena kebeningan hatinya. Kita tak pernah tahu kesibukannya bersujud dan bermunajat pada Rabbnya di kegelapan malam.

Maka jangan terlalu cepat menyimpulkan seseorang atau takdir yang menimpa kita melalui apa yang dilihat, atau apa yang didengar. Takdir apapun yang ada di hadapan mata, jangan berlarut atau terlena di dalamnya. Sebab semua itu sementara dan pasti akan dipergilirkan. Terhadap apapun yang kau lihat pada kehidupan orang lain, jangan mengagumi berlebihan, bersikap iri hati dan dengki, atau mungkin meremehkan. Sebab kita hanya makhluk yang penuh keterbatasan. Sebab kita tidak tau apa yang telah dilaluinya, kita tak betul-betul paham apa yang sedang dijalaninya, dan kita juga tidak bisa nemastikan jalan seperti apa yang akan dihadapinya ke depan. 

Satu jalan yang lurus dalam menghadapi beragam episode dengan berbagai peran itu adalah berhusnudzan pada Allah, bahwa Allah tak pernah keliru menetapkan takdir hambaNya. Allah tahu jalan terbaik untuk hambaNya. Ikhlas, syukur, dan sabar lagi-lagi menjadi pilihan yang harus sama-sama kita tempuh untuk menjemput hikmah di balik setiap takdir.

  

Komentar

Postingan Populer